Mengevaluasi itu erat hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai, karena dengan tujuan kita punya acuan dalam hal mengevaluasi sesuatu yang kita lakukan.
Misal, punya tujuan turun berat badan 10 kg dalam waktu 7 hari, berarti kalau di hari ke 2 turun 5 kg tapi di hari ke 4 naik 8kg, kamu punya hal yang bisa kamu evaluasi. Karena kamu telah mentargetkan tujuanmu sebelum memulai semuanya.
Oke mari masuk ke inti dari postingan ini.
Adakah goals "ingin jadi lebih baik" dalam list hidupmu? Tidak perlu dijawab cukup perhatikan kata-kata dibawah ini
Jika dalam setiap hari atau bahkan 1 minggu sekali saja tidak ada perenungan tentang segala hal yang kita lakukan selama ini, terutama yang berkaitan dengan perilaku sehari-hari, kemungkinanannya berarti hanya dua :
1. Apa yang kamu lakukan telah sesuai dengan goals-mu.
2. Kesalahan-kesalahanmu telah membuatmu nyaman sehingga hatimu merasa tidak ada yang perlu di evaluasi.
Mari lihat aktivitias kita dari bangun tidur sampai tidur lagi, apakah ada waktu yang memang kita siapkan untuk sejenak mengingat dan mengevaluasi segala hal yang telah kita lakukan? Yang mana dari lamunan itu hatimu akan berkata, "oke.. pertahankan yang sudah baik dan segera tinggalkan yang masih buruk!".
Adakah waktu dalam satu hari dimana sengaja kita siapkan khusus untuk mengevaluasi perilaku kita?
Oke, tidak sehari? Bagaimana seminggu sekali? Sebulan sekali? Ada? Atau menunggu Ramadan datang sebagai momen intropeksi? Mengakui kesalahan? Merubah kebiasaan?
Gokil ya..
Dibuat anteng banget sama kesalahan, berusaha melindungi dengan kalimat "masih ada hari esok, Allah maha pemaaf, dosa-dosa kecil mudah dihapus dengan banyak istighfar" hmmm.
Jadi pertanyaan besarnya tuh : "Masih niat masuk surga ga sih?"
.
*ngomong sama kaca.
Penulis: AK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sebijak mungkin.
Komentar tidak pantas akan di hapus oleh admin.