Aku sering denger dan baca biografi seseorang. Kebanyakan mereka bersyukur dengan didikan keras dari orang tuanya. Didikan keras adalah pelajaran terbaik yang mereka syukuri karena bener-bener mencetak mereka dengan mental yang baik.
Sedangkan aku sendiri, orang tua ku sendiri kurasa nggak pernah mendidikku dengan keras, mereka mendidikku dengan sangat baik. Tetap, mereka akan marah jika aku melakukan hal yg salah. Hanya, bukan didikan keras yg membentuk mental yg tahan banting dengan situasi apapun.
Di dunia parenting pun juga, tidak sedikit yang mengatakan bahwa tidak boleh memanjakan anak. Tapi ayah ibuku sering memanjakan ku dengan apapun yang mereka punya, dari hal sederhana sampai hal yang berharga yang mereka punya.
Ketika aku berpikir seperti itu, apakah aku akan menyesali dan menyalahkan orang tua? Kenapa aku punya mental anak manja, tidak bisa sekuat teman² yg di didik keras oleh orang tuanya? Kurasa, sebagian kalian akan bilang tidak. Akupun juga akan begitu.
Aku akan bersyukur karena mereka always deserve good. Kenapa orang yg berlaku baik harus disalah²kan? Jika hanya kita punya mental yang tidak sebaik teman² yg di didik keras oleh orang tuanya. Hendaknya kita sendiri yang harus merubah diri kita.
Pernah kubaca cerita dari artikel tentang study habit, yang mempunyai makna dari ceritanya, intinya dari yg kufahami, bahwa ada dua macam tipe pembelajar. Dia pembelajar yang disiplin dan pembelajar yg kurang disiplin. Bersyukurlah bagi pembelajar yg sudah disiplin. Dan bagi yang masih kurang disiplin, berjuanglah keras melawan pengganggu² proses belajarnya. Dan hal itu wajar dan memang butuh proses yang cukup berat. Mungkin, biarlah kerasnya kehidupan yang mengajari kita.
Dalam bentuk apapun orang tua mendidik kita, itulah bentuk kasih sayangnya pada kita. Kedua hal itu berbeda dan pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan masing².Yang terpenting kita tidak pernah berhenti belajar dan bersyukurlah. Bersyukur pada pemberi kehidupan (Allah Subhaanallahu Wata'aala), bersyukur pada yang mendidikmu dengan kasih sayang yang tulus, dan besyukurlah pada dirimu mau sabar dan belajar dengan ikhlas :)
-rayy-
#ceritaSantri
#ayoMenulis
#LiterasiyangLebihBaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sebijak mungkin.
Komentar tidak pantas akan di hapus oleh admin.