News

Jumat, 05 April 2019

Santriwan PPM Khoirul Huda 3 Gelar FGD Untuk Tingkatkan Tata Krama


Sesungguhnya tidaklah datang suatu jaman, melainkan jaman setelahnya itu lebih buruk dari jaman sebelumnya. Berangkat dari dalil itu Santriwan PPM Khoirul Huda 3 menyelenggarakan focus group discussion “untuk menumbuhkan sikap tata krama santri yang sesuai dengan ajaran nabi”, demikian pembukaan Subhan Rahman Prabowo, Moderator dalam FGD ini di Ruang Musyawarah Masjid Luhur Al-Ikhlas, Medokan Semampir – Sukolilo - Surabaya, Sabtu (30/03).

Diskusi yang diikuti oleh seluruh santriwan PPM Khoirul huda 3 ini merupakan tindak lanjut dari menurunnya sikap bertata krama pemuda dewasa ini. Jika di luar lingkungan pesantren, banyak sekali pemuda yang kehilangan jati diri budi pekertinya maka didiskusikanlah kembali bagaimana hakikinya tata krama seorang pemuda yang sesuai ajaran nabi.

Menurut Ustadz Abdul Ghofur, Dewan Guru PPM Khoirul Huda 3 memberikan pendapatnya bahwa santri seharusnya di sini (baca: di PPM ini) memiliki tujuan untuk mencari jariyah. “Karena kalau kita niati untuk mencari jariyah maka kita ikhlas untuk beramal sholih dan mentaati peraturan di sini” ujarnya.

Sedangkan menurut Ustadz Mauludin Akbar yang juga Dewan Guru PPM Khoirul Huda 3 memberikan pendapat bahwa kita harus memahami prinsip hidup orang Jawa yaitu papan, empan, adepan. “ Kan kita sudah tahu pepatah jawa, papan empan adepan, ya itu dilaksanakan lagi” tutur Ustadz Akbar.

Ustadz Dana Mekaroma menambahkan bahwa dengan adanya fasilitas yang semakin memadai saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu membuat sikap pemuda semakin malas termasuk untuk menghormati orang lain serta dalam beramal sholih. “Dulu itu pejuang agama dengan fasilitas dan pengetahuan yang sangat minim namun bisa menghasilkan umat yang melimpah saat ini namun sekarang mengapa dengan fasilitas yang sangat memadai namun banyak pemuda yang terlena dengan fasilitas yang ada” tegasnya.

Ustadz Irsyad Fauzi Firdaus sebgai penutup memberikan konklusi bahwasanya hal terkecil yang dapat kita lakukan saat ini minimal bisa memberi contoh pada yang lain. “Hal terkecil yang saat ini dapat kita lakukan minimal kita bisa menjadi contoh untuk orang lain agar menjadi insan yang lebih baik lagi” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah sebijak mungkin.
Komentar tidak pantas akan di hapus oleh admin.