Assalamualaikum, hai kaum muda yang sedang mempersiapkan masa depannyaa (ceileh), kembali lagi dengan materi minggu lalu nih, siapa yang sudah menanti-nanti kelanjutannya? hehehhe. langsung aja yuk disimak.
Kita evaluasi sedikit materi kemaren ya..
jadi menggunakan perasaan atau hati. itu tidak sama ya dengan 'BAPER'
Tahu apa bedanya?
"Sama sama merasakan tapi kalo baper lebih melibatkan emosi 😅 ", jawaban Mbak Sahda waktu itu.
Betul seperti itu hanya saja kalau Baper, langsung ditelaah pake otak/pikiran dulu, setelah sudah di otak atik sama otak, judging (harusnya kan gini, harusnya kan gitu, ..tapi kan ini, tapi kan itu, ..ego mulai muncul) .. baru di bawa ke hati.. jadilah Baper.
Sedangkan menggunakan "perasaan/hati", itu ditelaah langsung pake hati, tanpa melibatkan otak/pikiran terlebih dahulu, memang kemudian akan muncul 2 pilihan RASA, yaitu ENAK & TIDAK ENAK.
Dari sinilah kita harus meng "OLAH RASA" . Baper.. konotasinya negatif.
Sebenarnya sederhananya ilmu kesadaran ini adalah ilmu meng "olah rasa" .. bagaimana RASA hati yang tidak enak dijadikan enak, .. menjadi Positive Feeling.
Khusnudzon.. itu istilah di kita umat muslim.
Kita semua disini tentunya sudah mengenal bahwa hidup itu harus Positive Thinking. Perlu di catat ya, bahwa positive thingking tidak akan bisa berjalan tanpa positive feeling.
Kenapa bisa begitu?
Positive thingking letaknya di otak/pikiran sadar, kekuatannya 12%
Positive feeling di hati/perasaan bawah sadar, kekuatannya 88%
*Clear ya..
Kapasitas pikiran bawah sadar atau perasaan yang 88% besarnya ini sering tidak di maksimalkan dengan baik. Kebanyakan dari kita terpaku dengan pikiran sadar yang kapasitasnya hanya 12%.
Selama ini, karena keterbatasan informasi, bawah sadar sering keliru difungsikan, karena sering dibiarkan pasif hanya untuk menampung rekaman memori, kebiasaan, nilai2 sosial, & doktrin yang terakumulasi sejak kecil lewat proses pendidikan & pengajaran yang kita terima selama ini (dari ortu, guru, lingkungan) tanpa kita pernah sadar memeriksanya apakah semua rekaman informasi di pikiran bawah sadar (perasaan) itu benar atau salah.
Jadi, nanti kalau sudah punya anak, berhati2lah ketika Anda menakut-nakuti anak dengan hantu yang bergentayangan di dalam kegelapan. Anak Anda yang pada awalnya tidak punya konsep hantu dan ketakutan tiba2 berubah menjadi takut pada gelap karena khawatir akan menemui hantu disana.
Informasi "gelap yg menakutkan karena ada hantu" itu akan secara otomatis tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya, sehingga sampai dewasa pun ia akan takut pada gelap.
Harap bisa menjadi catatan .. usia 0-9 tahun adalah masa-masa pembentukan pikiran bawah sadar anak, ibaratnya itu saat-saat kita menginstal program di dalam diri anak, yang akan menjadi program dalam kehidupannya kelak, hati-hati bicara, yg positif2 aja 👍
Pikiran bawah sadar juga menyimpan hal-hal berikut :
1. Memory yaitu ingatan kita dari kecil sampai sekarang
2. Self image yaitu citra diri
3. Personality yaitu kepribadian
4. Habits yaitu kebiasaan2 yg kita miliki
Seringkali, sesorang yang punya keinginan kuat untuk kaya misalnya, kendati punya peluang & sudah memahami ilmu berbisnis, tetap saja sulit berhasil atau tetap miskin.
Apa sebabnya?
karena 'SELF IMAGE' kita mengatakan, 'kita mah orang miskin, tidak mungkin bisa kaya', dan ditunjang lagi dengan 'HABITS & PERSONALITY' yang kita miliki. Seperti malas, takut rugi, khawatir jadi omongan orang, dll yg negatif. Maka sudah pasti hidup kita tidak akan berubah, tetap miskin sampai mati. Nah, itulah kehebatan pikiran bawah sadar mengendalikan hidup kita.
Bagi kita orang iman tentunya sudah tahu ya dengan Firman Allah yg mengatakan.
"Aku menurut prasangka hambaKu"
Kenapa kita memiliki 'PERSONALITY' yang begitu buruk?
Karena begitu banyak program ter INSTALL di otak manusia baik dari ortu, lingkungan keluarga, masyarakat, lingkungan sekolah, guru, dll.
Namun sayangnya, hampir 70% program yang masuk itu menurut penelitian adalah program yang SALAH! Sewaktu kecil, setiap harinya ada sekitar 40 kali kata "jangan" dan "tidak" yg mengiringi 1 kata "ya" yang kita dengar.
Apa yang terjadi kemudian?
Yang tertanam dalam pikiran bawah sadar kita adalah "ini jangan", "itu tdk boleh", "melakukan ini tidak baik", "apa kata orang", dsb.
Dan itu menjadi "SELF TALK" alias ucapan/obrolan dalam diri kita sendiri setiap hari. Akhirnya sekarang kita menjadi pribadi yang serba ragu, tidak berani melangkah, takut salah, sulit mengambil keputusan.
Contoh:
Jika sewaktu SD kita pernah ditertawakan oleh teman-teman sekelas saat berbicara di depan kelas, maka SELF TALK kita akan mengatakan bahwa "aku tidak mampu berbicara di depan orang banyak".
Hal ini akan tertanam dalam memori, kemudian akan membentuk PERSONALITY kita menjadi orang yang pemalu & takut untuk berbicara di depan umum.
Yakkk, jadi gimana? sampai disini paham? :D
Jadi, kita harus bisa tuh perlahan menghilangkan self talk, self image, dan habbits yang buruk-buruk ( termasuk membuang jauh pikiran dari doi agar tidak jadi pelanggaran:v ). Biar kita bisa yakin untuk melangkah kedepan, gak ragu dalam mengambil keputusan, dan juga bisa mencapai target, tidak hanya sekedar menjadi harapan dan wacana.
Sekian untuk hari ini ya kawan, sesi 3 akan segera di publish juga kok InsyaAllah heheheh, sabar yaaaa. kalau ada pertanyaan silahkan cantumkan ke kolom komentar di bawah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sebijak mungkin.
Komentar tidak pantas akan di hapus oleh admin.